Unordered List

6/recent/ticker-posts

Silahkan Menggugat Pemerintah Dan Jangan Lecehkan Paus Kami!

                                     




“Ketika Paus Bersuara, Suaranya Adalah Suara Kristus Yang Tidak Membutuhkan Pujian, Namun Mendamaikan Dan Menggugah Nurani Banyak Orang Untuk Bertindak Demi Kedamaian Dan Kemanusiaan.”

 

Kehadiran Pak Jokowi pada perayaan pemakaman Bapa Suci Paus Fransiskus adalah urusan negara dan bukan urusan Gereja Katolik. Bahwa Vatikan dan Indonesia memiliki hubungan bilateral, itu adalah hubungan antar dua negara.


Bahwa kemudian pak Jokowi berdoa di depan peti jenazah Bapa Suci Paus Fransiskus dan oleh kalian itu melanggar ajaran agama kalian, silahkan berurusan dengan pak Jokowi dan bukan dengan Gereja dan Paus kami. 


Paus adalah pilihan berdasarkan kehendak Allah karena kami mengimani bahwa Paus dipilih berdasarkan karya Roh Kudus. Maka Paus bukan hanya pemimpin negara Vatikan tetapi di atas itu adalah pemimpin agama Katolik seluruh dunia yang melaksanakan amanat Kristus dalam seluruh tugas penggembalaannya.


Bahwa seorang Paus melaksanakan amanat Kristus dan karena itu menjadi wakil Kristus di dunia nampak dalam jubah dan atribut yang dikenakan seperti jubah, singulum dan solideo.


Jubah putih dan singulum warna putih yang dikenakan Paus melambangkan  komitmen seorang Paus terhadap kehidupan yang dibaktikan kepada Kristus." Setiap kali Paus mengenakannya, ia mengingat pengabdiannya kepada Yesus Kristus dan bagaimana ia telah diberi tugas besar untuk memimpin Gereja di bumi.


Warna putih baik jubah maupun singulum melambangkan kemurnian pelayanan sebagai seorang Paus. Maka dalam Gereja Katolik, Jubah dan singulum yang dikenakan seorang Paus melambangkan keutamaan penguasaan diri, yang  oleh St. Paulus sebagai salah satu buah Roh (lih. Galatia 5:22).


Bahkan ketika Paus mengenakan jubah dan singulum warna putih selalu didahului dengan doa yang merupakan tafsiran dari Surat pertama Petrus (1:13),


"Ikatlah aku, ya Tuhan, dengan ikat pinggang kemurnian, dan padamkanlah api hawa nafsu dalam hatiku, agar kebajikan kesederhanaan dan kesucian dapat tinggal dalam diriku."


Di samping itu jubah dan singulum serta solideo Paus juga menjadi pengingat bagi Paus dan umat beriman akan tugas-tugas rohaninya. Ini adalah pengingat harian yang tidak pernah hilang, karena merupakan bagian dari busana Paus dan merupakan sesuatu yang selalu dikenakannya.


Maka ketika hanya karena ketidaksukaan kalian pada pak Jokowi karena mendapat mandat dari Presiden Prabowo sebagai utusan Indonesia untuk melayat Paus Fransiskus dan karena ajaran agamamu yang melarang umatmu berdoa di hadapan jenazah Paus yang adalah seorang Katolik dilanggar oleh pak Jokowi maka kemudian kalian membuat gambar wajah pak Jokowi mengenakan pakaian Paus, itu adalah pelecehan dan penistaan terhadap Paus kami.


Kami tidak marah karena kami menjunjung tinggi martabat Paus kami secara khusus Paus Fransiskus yang mengajarkan kesederhanaan dan kerendahan hati serta pengampunan. 


Kami tidak memarahimu karena kami akhirnya sadar bahwa yang paling penting dalam agama kami adalah melawan kejahatan dengan kebaikan (Rom 12:21) dan bukan sepertimu yang ketika agamamu disinggung maka kata-kata penistaan agama dan demo berjemaah serta berjilid-jilid pasti engkau lakukan hanya untuk membenarkan keburukanmu.


Sampit: 02 Mei-2025

Tuan Kopong msf

Posting Komentar

0 Komentar