Prof. Dr. Yosep Yapi Taum. M. Hum
Jakarta, Gagas Indonesia Satu.com
Ketua Tim Penulisan Naskah Akademis, Prof. Dr. Yosep Yapi Taum,
M.Hum mengatakan harapan besar bahwa naskah akademis Herman Yoseph Ferenandez dapat diterima dan lalu ditetapkan sebagai
Pahlawan Nasional. Menurutnya naskah akademis mengenai sosok Herman Fernandez
telah disusun secara rinci dan cermat, mengangkat kisah hidup, perjuangan Herman Yoseph Fernandez yang selama
ini kurang dikenal dalam arus utama sejarah Negera Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
Penegasan itu disampaikan Yosep Yapi Taum, Selasa, (1 Juli 2025)menanggapi berkas usulan Herman
Yoseph Fernandez yang telah diserahkan ke Kementerian Sosial (Kemensos) RI
bulan April 2025 lalu. Dosen Universitas Sanata Dharma Jogyakarta ini menilai
Hermna Yosef Fernandez menjadi Pahlawan Nasional berpeluang besar.
Menurut Yosep Yapi Taum, Herman Fernandez adalah “Mutiara
yang selama ini hilang”, kisah hidup dan kematiannya ditulis dalam naskah
akademis. Jika dibandingkan dengan calon
pahlawan lainnya, Herman Yoseph Fernandez
adalah pahlawan revolusi yang mempersembahkan hal penting, berharga dari
dirinya yaitu nyawa demi bangsanya sendiri.
‘’Sifat keberanian dan kepahlawanannya sangat kuat, yang
patut dijadikan teladan bagi generasi muda, terutama mengingat beliau gugur di
usia muda, seperti Robert Wolter Mongisidi. Semangat kebangsaan pada kaum muda
saat ini seringkali terasa menipis, sehingga sosok Herman Yoseph Fernandez
dapat menjadi inspirasi yang kuat,’’ lanjut pria kelahiran Lembata, Nusa
Tenggara Timur (NTT).
Dari segi keterwakilan, pemerintah pasti akan melihat sosok
Herman Yoseph Fernandez sebagai tokoh yang sangat potensial. Selama ini,
masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) mungkin merasa bahwa pejuang kemerdekaan
didominasi oleh tokoh-tokoh dari Jawa, Bali, atau Sumatera, dan bahwa
masyarakat NTT hanya sebagai penikmat hasil perjuangan orang lain.
Oleh karena itu dengan
diangkatnya Herman Yoseph Fernandez, masyarakat Flores dan NTT akan merasa
turut berjuang dan memiliki wakil dalam deretan pahlawan nasional, yang
diwakili oleh Herman Yoseph Fernandez. Ini akan memperkuat prinsip keterwakilan
dan kebanggaan kolektif bagi masyarakat Flores dan Nusa Tenggara Timur sebagai
bagian integral dari negara-bangsa Indonesia.
Menanggapi pertanyaan soal keunggulan sosok Herman Yoseph Fernandez, Yosep Yapi Taum mengatakan keunggulan Herman Yoseph adalah statusnya sebagai Pahlawan Revolusi. Banyak pahlawan lain yang mungkin lebih dikenal sebagai pahlawan pembangunan. Herman Yoseph Fernandez gugur di medan pertempuran saat usianya masih muda, yaitu 23 tahun, pada tanggal 31 Desember 1948, karena menolak tawaran Belanda untuk tidak dieksekusi. Ini menunjukkan pengorbanan tertinggi yang relevan dengan semangat revolusi. Kisah kepahlawanannya di Palagan Sidobunder, di mana ia rela mengorbankan diri demi menyelamatkan rekan seperjuangannya, La Sinrang, juga menjadi bukti nyata integritas moral dan humanisme yang tinggi. ***
Konradus R. Mangu
0 Komentar