Tangerang, Madani News
UNTUK memudahkan pelayanan transaski bagi anggota juga memperlancar setiap program kegiatan pengurus Koperasi Simpan Pinjam (KSP) CU Madani melakukan sosialisasi kepada pengurus Komunitas Berbasis Anggota (KBA) di kantor Balai RW 10, Jl. Pipit Raya, Pondok Sejahtera, Kota Baru, Tangerang Minggu ( 28 September 2025). Kegiatan ini dihadiri sekitar 20 anggota terpilih yang akan menjadi pengurus di tingkat KBA.
Turut hadir Ketua Koperasi CU Madani, Ibu Semi, Sekertaris CU Madani, Fidelis, para pengurus CU Madani. Kegiatan dimulai pada pukul 11.00 wib untuk mendengarkan pemaparan dari pengurus CU Madani tentang tujuan keberadaan KBA. Ada pun tujuan untuk melayani seluruh anggota berdasarkan tempat tinggalnya. Tugas ini termasuk mengingatkan seluruh anggota bila ada kewajiban bulanan yang mesti dibayarkan.
Fidelis selaku Sekertaris mengingatkan KBA ini dibentuk untuk memudahkan pelayanan kepada seluruh anggota berdasarkan tempat tinggal anggota itu. KBA ini, katanya bisa merencanakan apa pun yang bisa dilakukan oleh seluruh anggota di kelompoknya termasuk berbagai pelatihan yang akan diikuti seluruh anggota di setiap kelompok masing-masing.
‘’Wilayah seperti Kutabumi, Priuk, Pisangan Jaya, Sepatan, Kampung kelor merupakan wilayah prioritas anggota CU Madani. Oleh karena itu di tempat ini diperlukan pengurus setiap KBA untuk bisa saling berkordinasi dalam setiap program yang dilakukan CU MAdani,’’ kata Fidelis.
Sosialisasi itu sekaligus menentukan/memilih ketua masing-masing wilayah untuk bertanggungjawab dalam kelompok tersebut. Ada pun lama kepengurusan itu hanya dalam rentang waktu satu tahun sehingga tahun depan, bulan September akan dilakukan pengurus baru. Itu berarti setiap orang memiliki kesempatan untuk memimpin di dalam kelompok.
Penandatanganan ketua KBA
Ketua KSP CU Madani, Ibu Semi mengatakan pembentukan KBA sesungguhnya membantu seluruh anggota di kelompok masing-masing untuk mengatasi setipa kesulitan yang mungkin dihadapi kelompok bersangkutan. Suatu hal yang pasti, setiap kesulitan yang diohadap tidak dihadapi sendiri oleh pengurus tapi semua orang bisa mencari jalan bersama untuk mentasi kesulitan tersebut.
Saat hadirin diminta menjadi ketua banyak yang menolak tugas ini. Alasan kalsik mulai diutarakan seperti sibuk bekerja, bahkan untuk bekerja masih shif dan sebagainya sehingga kurang memiliki waktu untuk menyelesaikan hal ini nanti. Atas kesulitan ini, Fidelis menanggapi bahwa setiap kesulitan tidak dihadapi sendiri tapi boleh berbagi pengalaman dengan kelompok lainnya. “Bapak dan Ibu tidak perlu merasa takut tapi dikerjakan bnersama-sama,’’ kata Fidelis.
Sebelum dilakukan penentuan pengurus, staf CU Madani sudah melihat keterlibatannya selama ini. Kelompok ini dibentuk berarti sistem kelompok yang dibentuk sebelumnya secara otomatis tidak dipakai lagi. Diharapakan semua anggota dengan adanya KBA ini semangat berkoperasi semakin memberikan inspirasi bagi banyak orang. * Konradus R. Mangu
0 Komentar