Unordered List

6/recent/ticker-posts

Kardinal Ignatius Suharyo Soal Bantuan Bencana dan Korupsi

 

            

                                            Konferensi Pers Natal 2025 di Jakarta 

Jakarta, Gagas Indonesia Satu

PERAYAAN Natal pkl 08.30 WIB  di gereja Katedral berlangsung semarak diikuti sekitar 3.500 orang umat. Pada malam sebelumnya (24/12) didukung berbagai pihak  seperti keamanan, kesehatan serta mendapat kunjungan para pejabat negeri ini. Seperti biasa misa Pontifical berlangsung di Katedral Jakarta  ( 25 Desember 2025) selanjutnya pkl 10.15 seperti biasa dilaksanakan konferensi pers untuk menyampaikan  pesan  Natal 2025 KWI dan PGI dihadiri puluhan wartawan media cetak dan online. Selain membahas  berbagai hal konferensi pers Natal itu membiacarakan dua hal yang paling penting bantuan untuk korban bencana  Aceh, Padang, Sibolga dan Medan juga isu lain yaitu   korupsi.

Kardinal Ignatius Suharyo menyebut untuk pertama kalinya dilakukan suatu gerakan pengumpulan dana (kolekte) secara serentak dalam Misa Ekaristi Kudus untuk membantu  warga masyarakat yang berada di wilayah Aceh, Sibolga, Padang dan Medan.  Dana itu terkumpul secara serentak di seluruh keuskupan di Indonesia pada Misa Sabtu – Minggu (13-14 Desember 2025).

Kardinal menjelaskan dalam gereja Katolik ada satu lembaga Internasional yang dikenal lembaga Caritas. Lembaga internasional ini bertugas untuk memberikan perhatian atau bantuan terhadap bencana yang terjadi dan lembaga ini untuk Indonesia dikenal dengan nama  Carina (Caritas Indonesia).

‘’Dana  yang sudah dikumpulkan dari paroki tadi kemudian diberikan ke KWI lalu melalui sebagian telah disalurkan beberapa waktu lalu, di mana Ketua KWI, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin OSC turun langsung ke lokasi dan untuk menyapa sekaligus mengatasi kesulitan itu sudah disalurkan melalui Carina,’’ jelas Mantan Uskup Semarang itu.

Ia mengatakan tentu dana itu tidak disalurkan sekaligus oleh  Carina. Ada juga dana yang disalurkan melalui tiga wilayah yang memang diketahui sangat berdampak yakni Kesukupan Medan, Keuskupan Sibolga, dan Medan ). Dari ketiga  wilayah terdapak itu kata Kardinal yang paling berdampak terhadap banjir, longsor itu adalah Keuskupan Sibolga. Bahkan untuk memulihkan kondisi itu harus membutuhkan waktu 20 sampai dengan 25 tahun.

Menanggapi pertanyaan wartawan lain soal korupsi di Indonesia, Kardinal tidak menyebut secara spesifik, melalui media harian dan online kita kita jarang membaca berita tertangkapnya Bupati dan Walikota ini karena korupsi. Maka menghadapi kondisi ini, Kardinal pernah mengatakan beberapa waktu lalu , bangsa ini perlu mengalami pertobatan, dalam segala hal termasuk perilaku yang koruptif itu.

Tahun 2025 adalah tahun penuh rahmat sekaligus tantangan. Pemerintahan baru bekerja lebih dari satu tahun. Tantangan akan kesejahteraan, demokrasi dan perlindungan hak asasi, pemeirntahan yang bersih hukum yang adil dan pelestarian lingkungan hidup semakin besar. Pemerintah dihadapkan pada persoalan ekonomi yang tidak kalah pelik. Kemiskinan dan daya beli masyarkat melemah, lapangan kerja menyempit, ketimpangan pendapatan, ketidakadilan berbais gender aalah masalah-masalahyang yang perlu diselesaikan.

Sebelumnya Sidang SAGKI 2025 membawa pesan sinodalitas, misoner dan perdamaian. Gereja merengkuh dan melibatkan semua orang  tanpa kecuali untukbergerak keluar menjangkau mereka yang terabaikan, tidak terdengar dan tidamk mampu membalas. Gereja juga secara proaktif membangun jembatan kerja sama menjadi duta damai termasuk dalam relasi laki-laki dan perempuan yang kerap kali timpang.

Konferensi  pers Natal 2025 berlangsung di Gedung Karya Pastoral dipimpin Kardinal Ignatius Suharyo, didampingi Vikjen, Samuel Pangestu, Pr Rm Rudy Hartoko dan Thomas Ulun Pr *** 

                                                                                                                               Konrad R. Mangu  

 


Posting Komentar

0 Komentar