CITA- CITANYA menjadi ilmuwan. Kenyataannya saat ini Hotmauli Sinaga, M.Pd bekerja sebagai guru di SD Setia Bhakti yang beralamat di Jl. Kisamaun no 171 Kota Tangerang, Prov. Banten. “Cita -cita saya bukan menjadi guru tapi menjadi seorang ilmuwan tapi atas saran mama saya menjadi seoranmg guru. Itu berarti cita-citaku tidak sesuai dengan keinginan saya pada awalnya,’’ kata Hotmauli Sinaga.
Keingian menajdi ilmuwan itu telah mengisnpirasi Uli- - demikian sapaan akrabnya menetapkan dan memilih sejumlah universitas nasional bahkan di luar negeri menjadi target pilihannya. Bahkan sejumlah nama kampus di luar negeri telah dikantonginya. Setelah memiliki keinginan besar kuliah di luar negeri Uli menerima beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan berhasil mewujudkan keinginan. Di Universitas Romania (Eropa), itu menjadi tempat studinya.
Niatnya menjadi ilmuwan sangat didukung oleh sang ayah. Namun hal yang menjadi sangat sedih ketika sang ayah belum sempat melihat keberhasilan yang diraih Hotmauli karena meninggal dunia. Di mata Hotmauli sosok ayah adalah pemberi motivasi dalam memperjuangkan cita-citanya.
Ayahnya meninggal dunia setelah tiga tahun menjalani masa purna tugas. Ia meninggal dunia di Rumah Sakit Colombia Medan, Sumatera Utara. Penyebab ayahnya meninggal dunia, menurut diagnosa dokter paru-paru pada hal sesuai dengan dugaan keluarga karena hipertensi dan ginjal. Konon ayahnya ini salah diagnosa oleh pihak dokter setempat. Menurut keterangan, keluarga ayahnya meninggal karena hipertensi dan ginjal. ‘’Tapi itulah kenyataan ayah tidak menyaksikan saya menyelesaikan studi di PT’’ kata Uli.
Hotmauli menjelaskan ayahnya adalah sosok seorang guru di satuan pendidikan SMA pengampu bidangstudi Matematika dan Seni Musik. Ketika niat Uli menjadi ilmuwan yang mendukung adalah ayahnya sementara ibunya memintanya menjadi seorang guru.
Setelah menyelesaikan SMAN o1 Sumatera Utara, Uli melanjutkan ke Perguruan Tinggi Syah Kuli Aceh ( 2016-2019). Selanjutnya dengan kemampuan akademi yang ,mumpuni mengikuti seleksi LPDP - - sebuah program beasiswa dari Kementeria Keuangan untuk memilih kuliah di luar negeri. Setelah mengikuti proses, Hotmauli menjadi mahasiswi di Universitas Romania.
Menjalani kuliah di luar negeri menurut Hotmauli merupakan suatu yang mengaysikkan. Namun sayang seribu sayang tidak bisa merampungkan kuliahnya karena saat yang bersamaan ibunya mendadak sakit. Begitu sayang kepada orangtua khususnya ibu Hotmauli memilih pulang ke Indonesia.
Setelah kuliah delapan bulan di sana, Uli memilih kembali ke Medan. Oleh karena ada surat perjanjian dengan LPDP bahwa jika tidak menyelesaikan pendidikan dengan beasiswa yang digunakan maka, yang bersangkutan akan membayar sebesar 300 juta rupiah. Kondisi ini diatur atau dikomunikasikan kembali seorang kakak sulungnya yang bekerja di Jerman maka uang itu akhirnya hanya 100 juta yang dikembalikan.
Setelah kembali ke Medan mendampingi dan sembuh, Hotmauli bekerja menjadi guru di Prapat, sebauh lembaga SMA selain sebagai guru, operator, guru walikelas dan bendahara (SD dan SMA).
Hotmauli berpikir cita-cita yang pernah diperjuangkan kini nyaris sia-sia. Maka ia kembali fokus dengan kuliahnya, setelah gagal selesai di Romania ia mencari lembaga pendidikan (Perguruan Tinggi) lain yang bisa menjadi pilihan walaupun dengan biaya sendiri, tanpa beasiswa. Oleh karena di Indonesia hanya jurusan yang dipilih sangat terbatas, ia menjatuhkan pilihan di Universitas Semarang (S2). Tentu bukan dengan biasiswa tapi dengan biaya sendiri.
Di Universitas inilah Uli merasa sangat sedih karena ditinggal sang ayah yang sangat mendukungnya dalam perkuliahan. Setelah mendengar ayahnya sakit ia langsung pulang ke Medan dan menemui sang ayah, dan yang menyedihkan ayahnya menghembuskan nafas terakhir dalam pelukannya. “Saya merasa bahwa sosok yang mendukung saya itu berpulang dan nyarus kehilangan harapn, aku tahu ayah adalah motivasi saya paling hebat’’ kata Uli.
Bagi Hotmauli jurtusan yang diambilnya di perguruan tinggi tidak membuatnya kehilangan peluang. Tidak hanya menjadi guru tapi juga sebagai peneliti atau bisa menjadi staf BMKG.
Kini, Uli telah menyelesaikan S2 di Universitas Semarang dengan prestasi yang baik. Dengan bekal latarbelakang sebagai IPA Fisika, ia tetap menyukai dunia ini dengan sukacita. Ia kini menjadi walikelas enam di Sekolah Dasar Setia Bhakti. Dan saat ia merampungkan pendidkan S2 mau membawa masa depan penuh kepastian. ***
Konradus R. Mangu

0 Komentar