Pastor Peter Tukan, SDB
Renungan kita pada hari ini bertema: Turutlah Dalam Kebahagiaan Tuanmu. Ini
merupakan kata-kata yang diambil dari Injil yang baru saja kita dengar. Hamba
yang gandakan talentanya lima dan dua dipuji tuannya, lalu sebagai balasannya
sang tuan membawa mereka masuk menjadi bagian kehidupannya: Masuklah dan
turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Alangkah bahagianya orang yang bernasib
seperti hamba-hamba itu.
Untuk sampai kepada kenyataan berbagi kebahagiaan bersama Tuhan, yang ditampakkan dalam diri tuan yang membagi talenta kepada para hambanya, relasi saling percaya sudah harus terbentuk. Dari situ terbentuk sikap setia dan taat. Relasi yang sangat manusiawi dan rohani ini tidak hanya terjadi antara tuan dan hamba, tetapi secara umum antara sesama manusia. Suka cita dan keharmonisan di antara kita terbentuk karena relasi-relasi ini dijunjung tinggi.
Santo Paulus menemukan cara hidup seperti ini pada jemaat Tesalonika. Ia merasa tak perlu mengajarkan dan mengikuti mereka dalam hal relasi-relasi tersebut. Mereka telah mengalami kemajuan dalam hidup bersama ini berkat ketaatannya kepada firman Tuhan dan mengikuti semua perintah-Nya dengan baik. Nasihatnya ialah pertahankan semua kebaikan itu dan tak boleh menggantikannya dengan sesuatu yang lain. Kita bisa pahami kalau relasi yang baik dan kondusif, mental kerja sama dan saling mendukung menjadi sesuatu yang menyenangkan. Sebaliknya relasi yang buruk apalagi sudah dirasuki niat-niat jahat, hidup bersama akan susah dan hanya membawa penderitaan.
Relasi antara pribadi yang terpelihara dengan baik akan berdampak baik pula pada rasa memiliki satu sama lain. Setiap orang memperlakukan sesamanya sebagai teman dan saudara. Suka dan duka dirasakan bersama. Mempersembahkan yang baik, berbagi dari diri sendiri dengan suka rela dan pengutamaan kepentingan bersama, ialah sikap hidup yang baik. Pola kerja, pelayanan dan tanggug jawab dari setiap orang ialah berusaha berbuat yang terbaik dan menghasilkan yang terbaik. Sumbangan dari setiap orang pasti akan membangun kehidupan bersama menjadi lebih baik. Sebaliknya, ingat diri, tidak disiplin dan tidak taat, tentu sangat destruktif bagi hidup bersama.
Sesungguhnya, untuk dapat menikmati suka cita tuanmu: Anda perlu berangkat dari menghayati suatu relasi yang baik dengan Tuhan dan sesama, lalu mempersembahkan yang terbaik dari dirimu untuk kelangsungan relasi tersebut.
Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, semoga karena pengajaran-Mu pada hari ini, kami sanggup menciptakan relasi-relasi yang baik di dalam hidup kami bersama, dan semoga kami dapat persembahkan hasil-hasil pekerjaan kami sebagai tanda partisipasi aktif dalam kebersamaan ini. Salam Maria penuh rahmat ... (Pastor Peter Tukan, SDB)
0 Komentar