Unordered List

6/recent/ticker-posts

DPP Wanita Katolik Republik Indonesia Prihatin Kondisi Negara Indonesia

                                 

                                               Elly Kusumaswati Handoko 

Ketua Presidium  Dewan Pengurus Pusat Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI), Elly Kusumawati Handoko mengatakan sebagai wadah Wanita Katolik Republik Indonesia mencermati situasi kondisi Indonesia  saat ini maka ikut merasa prihatin  Dewan Pengurus WKRI menyatakan beberapa hal yang berkaitan dengan situasi bangsa  Indonesia . Sesuai dengan kondisi bangsa Indonesia  pihaknya mendorong agar terciptanya masyarakat berdaulat, sejahtera   dan menuju Indonesia maju.

Surat pernyataan sikap ini diterima Sabtu ( 30 Agustus 2025) dengan nomor surat SPY.395/DPP/VIII/2025. Rasa prihatin itu dituangkan dalam  surat keprihatinan sebagai berikut, Pertama WKRI menyatakan turut berduka cita atas meninggalnya Saudara Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online yang ditabrak mobil Rantas pada Kamis, 28 Agustus 2025 lalu, semoga almahrum memperoleh tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kasih dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kekuatan dan penghiburan.

Kedua, WKRI mengungkapkan  keprihatinan atas jatuhnya korban  jiwa , mengalami  luka baik secara fisik maupun mental serta mereka yang mengalami kerugian material.  Ketiga, WKRI menyatakan  keprihatinan mendalam atas kenyataan  semakin banyak rakyat yang mengalami kesulitan ekonomi, beban hidup  semakin berat khususnya  kaum perempuan, anak-anak dan kelompok rentan. 

Keempat,  WKRI mendesak dan mengimbau agar para pemimpin bangsa Indonesia , para pejabat publik dan para wakil rakyat dapat segera mengambil sikap  tepat  dan keputusan yang bijaksana terhadap seruan, harapan dan tuntutan masyarakat yang disampaikan melalui demonstrasi, media komunikasi, media sosial serta berbagai forum lainnya agar kehidupan masyarakat kembali normal.

Kelima, WKRI mengajak dan mengimbau kepada seluruh rakyat dan semua pihak agar menyampaikan aspirasi, gagasan, harapan dan seruan  yang dilakukan secara sehat, bijaksana dan beretika, menjauhkan diri dari bentuk kekerasan yang dapat menimbulkan korban  serta kerusakan  fasilitas umum.  

Keenam, WKRI mengimbau kepada seluruh aparat keamanan agar menghadapi  demonstran yakni mahasiswa, buruh, masyarakat umum dengan empati, mengutamakan  cara -cara profesional, humanis serta tetap menjunjung tinggi hak asasi dan harkat  martabat luhur manusia dan ketujuh, WKRI mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga persatuan, mengutamakan dialog, menghindari perbuatan merusak fasilitas umum dan tidak terlibat ujaran  kebencian. ***


Posting Komentar

0 Komentar