KUPANG,
Gagas Indonesia Satu.com
Menyongsong peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 2025, di berbagai daerah digelar pameran pembangunan tak terkecuali di Kabupaten Kupang. Pameran tersebut digelar di halaman kantor bupati setempat diikuti semua organisasi perangkat daerah baik dinas/badan bahkan dari desa dan kecamatan. Satu hal menarik dalam pameran pembangunan kali ini adalah adanya pameran buku yang mengisi stan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang dipercayakan sepenuhnya kepada Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) Cabang Kabupaten Kupang.
“Ini adalah wujud tanggung jawab nyata Agupena sebagai organisasi profesi bahkan menjadi garda terdepan untuk turut serta dalam membumikan program literasi di Kabupaten Kupang, sehingga literasi tidak sekedar sebuah slogan dan jargon belaka,” ujar Ketua DPC Agupena Kabupaten Kupang, Mery Costantiana Lola, M.Pd kepada media ini di sela-sela acara pameran, Kamis, 14 Agustus 2025.
Kepala SD Inpres Oelmasi ini juga berharap kiranya
gerakan dan aksi nyata ini secara perlahan tapi pasti dapat mengeliminir kesan
tentang rendahnya kemampuan literasi di kalangan pelajar dan mahasiswa kita di
NTT. Selain pameran buku, stan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga diisi
dengan pameran karya peserta didik dan Google for Education yang
dikoordinir oleh Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) SD dan Teacher in A
Box oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP.
Data yang diperoleh di arena pameran dari
Sekretaris DPC Agupena Kabupaten Kupang, Janrida Nahak Muti, S.Th., S.Si
menyebutkan, hampir 200 judul buku yang dipamerkan dalam ajang tersebut
merupakan tulisan dan karya para guru dan peserta didik yang ada di Kabupaten
Kupang termasuk Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang, Dr.
Eliaser Teuf, M.Pd. “Pak Kadis juga menyumbangkan sejumlah buku karyanya untuk
dipajang di arena pameran kali ini,” ujar guru Agama Kristen SMP Negeri 1
Sulamu ini. Jumlah paling banyak, menurutnya, berasal dari Kepala SMP Negeri 2
Kupang Timur, ibu Florince Lumba, S.Pd yang jumlahnya mencapai 50 buah judul buku.
Diakuinya bahwa masih banyak sekali guru yang memiliki karya berupa buku baik
antologi bersama maupun solo yang belum sempat membawa buku mereka ke panitia
untuk ikut dipamerkan karena berbagai alasan. “Masih banyak guru penulis di
daerah ini yang belum sempat menyerahkan bukunya untuk ikut dipamerkan di even
ini, makanya jumlahnya akan menjadi banyak sekali,” papar Rida Nahak lebih
jauh. Ada beberapa sekolah yang memamerkan juga buku karya peserta didik
seperti SMP Negeri 2 Kupang Timur dan SMP Negeri 5 Kupang Barat Satap.
Menyinggung jumlah kunjungan ke stand
pameran buku, penyuka sastra bergenre puisi yang sudah menulis beberapa buku
antologi ini memastikan bahwa jumlahnya belum seberapa bila dibandingkan dengan
stan lain. “Stan lain memang lebih menarik perhatian pengunjung ketimbang
pameran buku, tapi mudah-mudahan makin banyak yang berminat membaca untuk
hari-hari mendatang khususnya peserta didik dari berbagai jenjang”, ujarnya
lebih jauh.
***Gusti
Umbu
0 Komentar