Padang Bulan Medan, Gagas Indonesia Satu.com
Para Ibu-Ibu Katolik yang tergabung dalam Persekutuan Ibu-Ibu Katolik (PIK) se-Paroki St. Fransiskus Assisi Padang Bulan Medan tampil memukau dan membuat decak kagum para penonton yang hadir di Aula Paroki pada Lomba Tari Kreasi Etnik daerah Sumatera Utara (Karo, Pakpak Dairi, Mandailing, Simalungun dan Toba) di hari Minggu (25/05/2025).
Lomba tari kreasi daerah Sumatera Utara ini digelar oleh Panitia Pesta 50 Tahun Paroki St. Fransiskus Assisi Padang Bulan Medan yang diikuti sekitar 15 peserta dari 28 Wilayah yang ada di Paroki Padang Bulan Medan ini. Kegiatan Lomba ini dihadiri Pastor Paroki, RP. Lucio Adrianus Engkar OFMConv, Vikaris Parokial RP. Fiktorium Natanael Ginting OFMConv dan Pengurus DPPH Paroki, Gunana Barus beserta segenap Umat Paroki Padang Bulan Medan.
Mempromosikan Budaya dan Seni Daerah
Menurut Sekretaris Panitia Pelaksana Pesta 50 Tahun, Ariyanto Tinambunan menyampaikan bahwa Lomba tari kreasi ini dibuat sebagai ajang untuk mengeksplorasi seni tari, kreativitas, dan kekayaan budaya yang ditampilkan melalui gerakan dan harmoni. Lomba tari kreasi daerah Sumatera Utara untuk persekutuan Ibu-ibu Katolik (PIK) ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mempromosikan budaya dan seni daerah, serta memberikan wadah bagi Ibu-ibu Katolik di Paroki St. Fransiskus Assisi Padang Bulan untuk mengekspresikan bakat tari dan mempertahankan tradisi.
Lomba ini juga diadakan sebagai wadah bagi Ibu-ibu PIK se-Paroki Padang Bulan ini untuk mengekspresikan bakat tari dan mempersembahkan kreasi seni yang unik. Para peserta diberi kebebasan untuk memadukan unsur tradisional dan modern dalam satu penampilan yang penuh energi dan kreativitas.
Panitia berharap, kata Ariyanto, agar dengan lomba menari ini iman kita juga tumbuh yang tidak melihat dari lombanya tetapi bagaimana Gereja universal melihat bahwa inkulturasi bagian dari iman kita. Berharap juga para Ibu-ibu yang ikut lomba tetap semangat dan memberi kepercayaan penuh kepada dewan juri yang menilai yang sudah profesional dalam hal lomba ini.
Selain Ibu-ibu berlomba, ada juga kategorial PBK, OMK, Remaja dan Koor. Untuk lomba tari dan koor dijadwalkan sampai September 2025 yang diakhiri dengan Koor Gabungan serta Tari Donscotus antar Wilayah yang direncanakan bulan Juli 2025.
Mempertahankan Esensi Tradisional
Ketua Pelaksana I DPPH Paroki Padang Bulan, Gunana Barus mengatakan bahwa kegiatan ini dapat membangkitkan semangat kita yang senantiasa melayani di tengah-tengah umat. Tari kreasi etnik Sumatera Utara biasanya menampilkan kombinasi antara gerakan tradisional dan gerakan modern, serta penggunaan kostum dan musik yang unik.
“Lomba tari kreasi ini bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga sarana penting bagi para peserta untuk mempelajari dan menanamkan nilai-nilai tradisional melalui tarian. Tari kreasi yang digelar harus tetap mempertahankan esensi tradisional agar nilai budaya tetap terjaga dan tidak hilang ditelan zaman. Tak hanya sebagai ajang lomba, acara ini menjadi panggung untuk menampilkan berbagai kreasi tari etnis dari daerah-daerah di Sumatera Utara,” ucap Gunana.
Pastor Paroki Padang Bulan, Pastor Lucio Adrianus Engkar menyampaikan rasa terima kasih kepada Panitia Pesta 50 tahun Paroki Padang Bulan, DPS, DPL, kelompok Kategorial yang senantiasa memberi perhatian, memberikan waktu dan tenaga sehingga program-program Paroki terutama kegiatan dalam rangka 50 tahun ini sudah separuh berjalan.
Pastor paroki mengharapkan Ibu-ibu Katolik di paroki ini saling mengenal satu sama lain dan berbagi dengan potensi-potensi yang ada dalam diri Ibu-ibu Katolik di paroki ini. selamat bertanding, semua keputusan ada di tangan juri, apa yang diputuskan oleh juri itu mutlak. Kalau kita mau berkembang, nanti di tahun berikutnya kita tingkatkan. Selanjutnya Pastor Paroki membuka secara resmi perlombaan tari kreasi etnik ini.
Para Pemenang Lomba
Para juri, yakni Anton Sitepu bersama Claudia Ginting dan Via Barus, menilai peserta berdasarkan keselarasan gerak, penggunaan kostum dan aksesoris, serta bagaimana para penari menjiwai Wiraga, Wirama dan Wirasa dalam tari sesuai dengan tema yang mereka bawakan.
Berikut adalah para pemenang, Juara:
1. St. Petrus Kanisius, Stasi Simpang Kwala
2. St. Agnes, Stasi St. Theresia Perumnas Simalingkar
3. St. Nikodemus, Stasi St. Laurentius Simpang Selayang.
Harapan :
I : St. Antonius Padua, Stasi St. Paulus Pasar Baru
II : St. Maria Goretti, Gereja Paroki.
III : St. Bernadeth, Stasi St. Theresia Perumnas Simalingkar.
Adapun manfaat dari lomba tari kreasi yang dilaksanakan PIK Paroki ini, yakni: Membantu menjaga keberadaan tarian tradisional, Meningkatkan rasa cinta terhadap budaya daerah, dan Memberikan wadah bagi Ibu-ibu Katolik untuk mengekspresikan bakat tari, serta Meningkatkan rasa persaudaraan dan kebersamaan di antara peserta dan penonton.
(Parulian Tinambunan)
Keterangan Foto/Gambar:
Panitia Pesta 50 Tahun Paroki St. Fransiskus Assisi Padang Bulan Medan menggelar Lomba Tari Kreasi Etnik daerah Sumatera Utara (Karo, Pakpak Dairi, Mandailing, Simalungun dan Toba) bagi Ibu-ibu yang bernaung pada Persekutuan Ibu-Ibu Katolik Paroki St. Fransiskus Assisi Padang Bulan Medan di hari Minggu (25/05/2025) bertempat di Aula Paroki St. Fransiskus Assisi Padang Bulan Medan.
0 Komentar