Para suster SCMM di HUT ke-140
Kongregasi
Suster-Suster Cinta Kasih dari Maria Bunda yang Berbelaskasih/Sisters Of
Charity Of Our Lady Mother Of Mercy (SCMM) adalah sebuah kongregasi religius
Katolik internasional yang berfokus pada pelayanan kasih, khususnya di bidang
pendidikan dan pelayanan sosial. SCMM didirikan oleh Pastor Joannes Zwijsen di Belanda pada tahun 1832. Kemudian Enam
suster SCMM pertama tiba di Padang, Sumatera barat pada 12 Juli 1885
tinggal di Biara Pertama Santo Leo Padang untuk
memulai serta merintis karya misi di Indonesia.
Dalam rangka HUT Kongregasi Suster-Suster Cinta Kasih dari Maria Bunda yang
Berbelaskasih (SCMM) Provinsi Indonesia yang ke 140 tahun pada 12 Juli 2025. Biara SCMM St. Thomas Rasul, Tanjung Selamat – Medan pada
Minggu (15/06/2025) bertempat di di Aula Heribertus lantai 2. Bertemakan: SCMM Berziarah Bela Kasih Membangun Pengharapan Untuk Memulihkan
Keretakan.
Para Suster dari Biara
SCMM St. Thomas Rasul, Tanjung Selamat ini mengadakan sosialisasi dan memperkenalkan Konggregasi
SCMM tentang kehidupan membiara dan karya pelayanan yang dilakukan oleh Konggregasi
SCMM Provinsi Indonesia, serta memperkenalkan profil konggregasi SCMM dihadapan
sekitar 200 orang dari para orang muda Katolik (OMK) dan umat di Paroki Tanjung
Selamat ini.
Mengapresiasi
Kehadiran Suster SCMM di Paroki
Pastor
Paroki Tanjung Selamat, RP.
Aaron Taogo'aro Waruwu OSC yang ikut menghadiri acara ini dalam sambutannya mengapresiasi penuh kehadiran
para Suster SCMM di Paroki Tanjung Selamat yang memberikan suatu warna
tersendiri dalam pengabdian dan pelayanannya ditengah-tengah umat di Paroki
ini.
Pada
kesempatan ini, Pastor Aaron menyampaikan keinginan dan harapannya kepada
orang-orang muda Katolik di Paroki Tanjung Selamat untuk berniat memasuki dan menapaki
kehidupan membiara. Juga, Pastor Paroki menghimbau kepada para orang tua di
Paroki Tanjung Selamat ini untuk mendorong dan mendukung anak-anaknya untuk
lebih mengenal cara hidup membiara seperti menjadi Suster atau Pastor.
Konggregasi
SCMM Dalam Karya Misinya
Sosialisasi
Konggregasi SCMM disampaikan oleh Sr.
Fernanda Sinaga SCMM mengawalinya dengan mengenalkan apa itu Konggregasi
SCMM beserta sejarahnya. Lalu, memaparkan
tentang kehidupan sehari-hari, nilai-nilai yang dijunjung tinggi, serta karya
pelayanan yang dilakukan. Kemudian, berbagai pengalaman para suster dalam
menjalani panggilan hidup membiara dan melayani sesama.
Terus dilanjutkan pengenalan berbagai karya misi yang dilakukan oleh
konggregasi, seperti pendidikan, kesehatan, sosial, dan pastoral. Juga,
pengenalan karya misi serta pengalaman dalam menjalani panggilan hidup membiara
dan melayani sesama.
Selanjutnya, Sr. Fernanda merincikan bahwa fokus awal pelayanan kasih di bidang pendidikan, serta
pelayanan di panti asuhan, panti jompo, dan pelayanan kesehatan.
SCMM Indonesia telah menjalani proses
Indonesianisasi, termasuk penggunaan bahasa Indonesia dalam karya pelayanan dan
kepemimpinan. Maka, pada tanggal 17 Oktober 1975, SCMM Indonesia
ditetapkan menjadi sebuah Provinsi, dengan suster warga negara Indonesia
sebagai Pemimpin Provinsi pertama.
Pada tahun 2001, suster misionaris Belanda
terakhir meninggalkan Indonesia, sehingga SCMM Indonesia sepenuhnya terdiri
dari anggota suster-suster Indonesia.
Karisma dan Spiritualitas
Konggregasi SCMM memiliki Karisma dan Spiritualitas dengan cinta melalui belaskasih. Karisma SCMM adalah kepekaan, keprihatinan,
kesederhanaan, kejujuran, dan kesigapan dalam pelayanan tanpa pamrih dan penuh
belas kasih, yang sering disebut "Cinta melalui Belaskasih".
Suster-suster SCMM, kata Sr. Fernanda, dipanggil
untuk menghadirkan cinta dan belas kasih Allah yang menyembuhkan dan
menyelamatkan, terutama kepada mereka yang kecil, lemah, miskin, dan tertindas. Dalam
keberadaannya di
Indonesia, SCMM Indonesia hadir di berbagai
keuskupan/keuskupan agung dan memiliki berbagai komunitas (biara) di berbagai
pulau di Indonesia, seperti: Medan, Sibolga, Padang, Jakarta, Denpasar,
Banjarmasin, Maumere dan Weetabula.
“Dalam perkembangan terkini, SCMM Indonesia terus berupaya
untuk mewujudkan karisma dan spiritualitasnya dalam pelayanan yang kontekstual
dan relevan dengan kebutuhan zaman. Kongregasi SCMM di Indonesia
menyelenggarakan berbagai kegiatan, seperti Hari Provinsi, untuk memperbaharui
semangat dan komitmen dalam pelayanan,” ujar Sr. Fernanda.
Setelah persentasi Konggregasi SCMM, ada sesi tanya jawab diberi kesempatan kepada orang muda dan orang tua/umat yang
hadir untuk bertanya tentang segala
hal yang ingin mereka ketahui tentang kehidupan membiara dan tarekat. Dalam
sesi tanya jawab ini, Sr. Margaretha Gultom SCMM dan Sr. Fernanda Sinaga SCMM
menanggapi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan.
Suster
Provinsial periode 2001 – 2010, Sr. Margaretha Gultom, SCMM mengatakan bahwa
kegiatan ini memperkenalkan kongregasi SCMM sekaligus sebagai aksi panggilan
kepada umat Katolik di Paroki Tanjung Selamat.
“Kegiatan
ini, dalam rangka 140 tahun Konggregasi SCMM Provinsi Indonesia berkarya di
Indonesia. Kami memperkenalkan apa itu Kongregasi SCMM, serta menampilkan
karya-karya kongregasi kepada umat katolik di sini,” kata Sr. M.
Ditambahkan
lagi oleh Sr. Margaretha, para suster ini juga turut mengajak serta memberikan
edukasi rohani kepada orang muda dan umat di paroki ini, tentang perjalanan
menuju biarawan dan biarawati.
Beberapa atraksi tarian dan lagu ditampilkan para Suster SCMM di acara ini sebagai
wujud aksi panggilan dengan kegiatan interaktif untuk menciptakan suasana yang
lebih akrab dan menyenangkan. Tujuan utama dari kegiatan ini dari Suster-suster SCMM adalah untuk menarik
minat kaum muda untuk mempertimbangkan panggilan hidup membiara dan bergabung
dengan tarekat/konggregasi.
(Parulian
Tinambunan)
0 Komentar