KUPANG,
Gagas Indonesia Satu.com
Dewan Pastoral Paroki (DPP) Sancta Familia Sikumana, Keuskupan Agung Kupang, Nusa Tenggara Timur masa bhakti 2025 – 2030 dilantik oleh Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni, Minggu, 27 Juli. Pelantikan tersebut dilaksanakan dalam sebuah perayaan ekaristi meriah di gereja setempat disaksikan oleh umat dan sejumlah undangan termasuk Camat Maulafa, yang mewakili Walikota Kupang. Acara diawali dengan pembacaan surat keputusan Uskup Agung Kupang nomor 01/27/VII/2025 tanggal 26 Juli 2025 tentang Susunan Pengurus DPP Sancta Familia Sikumana oleh Sejken Keuskupan Agung Kupang, RD Erik Fkun diikuti dengan pengucapan janji.
Mereka yang dilantik
adalah Benediktus Muda sebagai ketua didampingi oleh Wenseslaus Gampur sebagai
wakil ketua, Fernandes Jemi dan Paulus Mone sebagai sekretaris, dan Maria
Dafrosa Pailo sebagai bendahara. Pengurus inti tersebut dilengkapi pula dengan
beberapa seksi seperti Liturgi (Maximus Saik, dkk.), Pewartaan (Germanus S.
Atawuwur, dkk.), Kerasulan Awam (Renatus Farneubun, dkk.), Sosial Ekonomi,
Kesehatan, dan Perempuan (Florentinus Tat, dkk.), dan Seksi Pembangunan dan Aset
Gereja (Yulius Ngailu Tawalas, dkk.).
Pelantikan tersebut bertepatan dengan
peringatan Hari doa sedunia untuk para kakek – nenek dan lanjut usia dengan
tema “Berbahagialah orang yang tidak kehilangan harapan”. Dengan mengutip Paus
Leo XIV, Uskup Roni Pakaenoni menegaskan, Yubileum yang dijalankan saat ini
semua orang termasuk gereja, asosiasi, dan kelompok gerejawi dipanggil untuk
memperhatikan para kakek nenek dan kaum lansia. Karena itu, lanjut sang Uskup,
bagi yang tidak pergi ke Roma selama tahun Yubileum ini akan memperoleh
indulgensi Yubilum penuh jika berkenan mengunjungi para lansia kita yang hidup
sendiri yang merupakan ziarah tersendiri. Ini sekaligus sebagai salah satu cara
menjumpai Yesus yang membebaskan kita dari sikap acuh tak acuh dan dingin
karena semua kita dipanggil untuk mengalami pembebasan terutama dari kesepian
dan penelantaran.” Karena itu, menurutnya, sangat diperlukan sikap yang jelas
dan nyata dari organisasi dan komunitas gerejawi terhadap fenomena ini.
Berkenaan dengan pelantikan, Uskup Agung Kupang pada kesempatan itu mengingatkan bahwa kehadiran DPP merupakan ekspresi nyata sinodalitas sebagai persekutuan umat beriman yang senantiasa berjalan bersama sebagai para peziarah pengharapan dengan misi untuk menghadirkan kerajaan Allah di tengah-tengah tata dunia dewasa ini dengan sejuta aneka persoalan kehidupan yang semakin kompleks, era teknologi digital dengan segala dampak yang membawa sejuta harapan namun juga sejuta kecemasan.
Uskup kemudian menyebut beberapa contoh seperti meningkatnya jumlah lansia di tengah-tengah derasnya arus informasi yang cenderung egosentris, maraknya kasus kematian yang nampak dalam kasus aborsi, eutanasia, bunuh diri, aneka bentuk kekerasan terutama terhadap kaum perempuan dan anak-anak, perang suku dan perdagangan orang, bertambahnya jumlah para migran dan perantau yang terpaksa harus meninggalkan kampung halamannya sendiri untuk memperbaiki nasibnya sendiri di tanah orang dengan sekian banyak resiko. Semakin terpuruknya beban ekonomi karena beban utang akibat praktik-praktik rentenir dan ijon yang tidak terkontrol, terjadinya krisis perubahan iklim dan pemanasan global, dan masih banyak lagi. “Inilah yang terjadi di hadapan kita sebagai warga gereja dan umat Allah dalam menyusun dan melaksanakan agenda-agenda pastoral ke depan yang responsif, kontekstual, relevan dan menyeluruh,” harap Uskup Roni Pakaenoni menutup kotbahnya.Ketua DPP yang dilantik, Benediktus Muda
menegaskan tugas dan jabatan apapun di dunia ini termasuk DPP yang dipercayakan
olehb umat hendaknya dijadikan persembahan terindah bagi kemuliaan nama Tuhan.
“Janganlah dijadikan sebagai beban namun menjadi bagian dari pelayanan kepada
umat di 11 wilayah dan 36 kelompok umat basis dan teristimewa untuk kemuliaan
nama Tuhan yang kita puji dan sembah”, ujarnya.
Sementara Walikota Kupang, dr. Christian
Widodo dalam sambutan yang dibacakan Camat Maulafa, Matheus A.B.H Da Costa,
S.Sos., M.Si meminta DPP yang dilantik agar memandang tugas dan tanggung jawab
ini sebagai bagian dari pelayanan yang dilakukan dengan sukacita, kerelaan
hati, dan kesabaran agar pada gilirannya untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan
di muka bumi ini. Walikota Kupang juga meminta semua komponen termasuk DPP dan
umat setempat untuk mendukung program Pemerintah Kota Kupang “Rumah bersama
yang maju dan sejahtera” terutama dalam menanggulangi masalah sampah yang sudah
menjadi sebuah momok bagi wajah Kota Kupang yang memiliki slogan sebagai kota
Kasih. “Dalam hal penanganan sampah, gereja diminta untuk menjadi contoh dan
teladan dalam sikap yang peduli terhadap lingkungan sehingga bersama pemerintah
mengubah wajah Kota Kupang menjadi kota yang bersih tidak saja untuk
kepentingan saat ini namun untuk generasi masa mendatang”, tegas Chris Widodo
yang merupakan Walikota Kupang pertama yang berasal dari kalangan Katolik. (Thomas
A. Sogen *)
Keterangan foto; Anggota DPP Sancta Familia Sikumana yang dilantik Uskup Kupang
0 Komentar