Unordered List

6/recent/ticker-posts

Gua Maria Bikono, Gua Alami Nan Hening Untuk Devosi


Pengantar

Bulan Mei, umat Katolik seluruh dunia, memperingati bulan Maria, sehingga umat selama  sebulan penuh berdevosi kepada Bunda Maria  melalui doa rosario, misa dan ziarah di gua-gua Maria. Umat KUB  St. Petrus Wilayah 3B Paroki Sta. Filia Sikumana,  Kupang , Nusa Tenggara Timur  (NTT) juga melaksanakan ziarah di Gua Maria Bintang Kejora Bikono desa Baumata Kec. Taebenu Kab. Kupang ,30 Mei 3025. Untuk itu, Simon Kopong Seran menulis dalam tiga edisi. Berikut diturunkan dalam media Gagas Indonesia satu.com 


 Agama Katolik mempunyai keyakinan dan memberikan penghormatan kepada Bunda Maria, karena diyakini Maria Ibunda Yesus mengandung dan melahirkan tanpa noda serta tetap perawan. Bunda Maria mempunyai peranan khusus mendampingi Yesus dalam ziarah dan karya penyelamatan. Dengan demikian, Gereja memberikan tempat yang istimewah dengan memberikan penghormatan melalui doa, ziarah rohani dan devosi kepada Bunda Maria.


Sesuai tradisi, doa, ziarah dan devosi kepada Bunda Maria, biasanya dilakukan di gua-gua  Maria yang disiapkan gereja. Hal ini merujuk pada peristiwa iman yaitu  penampakan Bunda Maria kepada umat Allah di gua-gua, seperti di Lourdes terjadi kepada Bernadette Soubirous di sebuah gua, dan kini tempat tersebut menjadi tempat ziarah yang populer. Selain itu, ada juga penampakan Bunda Maria kepada seorang rahib bernama Pius di gua, di Trisulti, Italia. 


Dengan demikian, ada banyak gua yang dibangun sebagai tempat ziarah dan devosi kepada Bunda Maria di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia. Di NTT, salah satunya adalah Gua Maria Bintang Kejora  terletak di Bikono desa Baumata Kecamatan Taebenu Kab. Kupang, yang berjarak dari titik 0 Kota Kupang kurang lebih 17 km dengan daya  tempuh 45-50  menit dengan kendaraan motor. 


Gua  Maria Bikono, demikian nama populer yang dikenal masyarakat, dikelolah oleh SVD Provinsial Timor.   Menurut keterangan Pater Didi, SVD,  awalnya SVD membeli lahan di Bikono. Dalam perkembangan  selanjutnya, menemukan tempat  dengan kondisi di 'legong' lembah, semacam kali dengan tebing terjal  mengapit kedua sisi. Tebing tajam tegak lurus dengan tinggi kurang lebih 4-5 m dan hamparan semacam kali mati  dengan lebar kurang lebih 10 m. Pada kedua sisi tebing, terbentuk gua-gua alami yang dihiasi batu batu kapur dan stalaktit-stalakmit serta bergelantungan akar-akar pohon yang mendekap erat  dinding-dinding kapur yang kokoh. 


Kondisi seputaran gua, ditumbuhi aneka pepohonan hutan yang sangat rimbun, sehingga suasana alam begitu menghijau, menambah suasana hening dan tenang. Selain itu, ditingkahi suara-suara alam dan burung-burung hutan, bagaikan menciptakan musik alam nan merdu untuk ikut bergembira memuji keagungan Allah sang pencipta. Hal ini menarik hati, sehingga pihak SVD tertarik dan berupaya memiliki lahan tersebut untuk bisa merancang sesuatu yang bernilai bagi kepentingan umum. 


"Yah, kita butuh keheningan dan kekhusyukan untuk berdoa dan berdevosi kepada Bunda Maria", demikian ungkapan Pater Didi, ketika penulis bertemu untuk konfirmasi jadwal ziarah bagi KUB St. Petrus Paroki Sikumana Kupang. "Kita secara bertahap menata dan membenahi lokasi secara perlahan-lahan termasuk menata Gua Maria, agar menjadi tempat doa, ziarah dan devosi kepada Bunda Maria yang nyaman. Pada tahap awal, kita penghijauan dulu.  Kita juga siapkan tempat parkir kendaraan dan peziarah diarahkan jalan kaki menuju gua", urai Pater panjang lebar. 

                                        


Umat Katolik berdoa secara khusyuk karena doa adalah bentuk  komunikasi yang tulus dengan Tuhan, di mana kita memohon, memuji dan menyembah-Nya. Berdoa khusyuk menunjukkan keterlibatan penuh hati dan jiwa dalam percakapan dengan Tuhan  menjadikannya lebih bermakna dan komunikasi yang intim dengan Tuhan. Doa khusyuk membantu umat Katolik untuk mengurangi gangguan dan distraksi dalam hidup, sehingga mereka lebih  fokus pada Tuhan. Umat Katolik berdoa secara khusyuk dan tersembunyi karena mengikuti ajaran Alkitab tentang doa yang benar dan tujuannya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh. Doa yang khusyuk dan tersembunyi mencerminkan kerendahan hati dan kesungguhan dalam berkomunikasi dengan Tuhan, sesuai dengan ajaran Yesus (Matius 6:5-6). 


Dengan demikian, Gua Maria Bikono menjadi pilihan yang tepat untuk berdoa. Ketika memasuki lokasi gua, tampak pepohonan menghijau dan letaknya jauh dari keramaian serta cukup terpencil dari pemukiman penduduk. Lokasi tanah seluas 12 ha, maka ketika perkembangan pemukiman  penduduk di waktu mendatang, Gua Maria Bikono tetap terisolir dari kegaduhan. 


Jalan menuju gua disemenisasi. Ada pelataran untuk menampung para peziarah. Ada semenisasi jalan setapak sebagai jalan 'salib' menuju golgota. Bagian depan gua Maria,  disambut sukacita para malekat dengan terompet pada posisi ditiup. Bunda Maria ditahktakan di bagian sisi kiri. Ada juga Kristus yang dibaringkan  saat diturunkan dari kayu salib. Pada posisi tengah, berdiri agung, salib Kristus yang disalibkan, dan meja altar persembahan misa  syukur. Pada sisi kanan, ada patung Mater Dolorosa, Bunda berduka cita lagi memangku Yesus tersalibkan dan juga keluarga Nasareth di kandang Betlehem. 


Semua ornamen rohani ini, ibarat gedung gereja alamiah. Lokasi gua Maria ini pun menjadi tempat ziarah yang khusuk dan representatif  yang  menggambarkan ziarah kehidupan Yesus dalam karya penyelamatan umat manusia, mulai lahir sampai disalibkan untuk menebus dosa manusia dan umat bisa merenung dan menghayatinya  dalam ujud doa, permohonan dan pengharapan kepada Allah sang pemberi hidup. 

Umat yang berziarah, jangan juga khwatir karena di alam terbuka. Pepohonan hutan berdiri kokoh pada kedua sisi di selah-selah batu karang  dengan dedaunan nan rimbun lebat bersentuhan menyatu, membentuk atap alamiah, sehingga para peziarah terlindungi dari panas terik mentari. Di samping itu, intervensi komunitas SVD, menanam pepohonan, ada pinang dan aneka bunga, ditingkahi angin sepoi yang merasuk perlahan dari ruang-ruang lembah, menambah suasana sejuk segar plus keindahan yang tersaji di depan mata. 


Demikianlah sekilas nukilan tentang  gua Maria Bintang Kejora di Bikono, Baumata, Kabupaten Kupang merupakan lokasi berziarah untuk memuji dan menghormati Bunda Maria, umat juga menikmati indahnya gua alam dengan panorama batu karang dan rimbunnya pepohonan serta kicauan burung, seolah melepas penat akibat rutinitas aktifitas yang padat seraya kita mengagungkan karya ajaib sang penciptaNya. 


Anda penasaran? Datanglah dan berziarah ke gua Maria Bikono.(Simon Kopong Seran)

Posting Komentar

0 Komentar