Unordered List

6/recent/ticker-posts

Para Utusan Prabowo Berdoa di Depan Peti Jenazah Paus Fransiskus


Jakarta, Gagas Indonesia Satu.com

PARA utusan Presiden Prabowo Subianto berdoa di depan penti Jenazah Paus Fransiskus  di Basilika, Santo Petrus, Roma. Utusan Presiden Prabowo itu untuk menghadiri pemakaman, Sabtu (26 April 2025). Misa untuk Pemimpin tertinggi umat Katolik dunia yang meninggal dunia, pada Senin , 21 April 2025.

Mereka yang diutus Prabowo itu adalah Joko Widodo (Presiden RI ke-7), Wakil Menteri Keuangan Thomas Aquinas Djiwandono, Ketua Panitia  Penyambutan Paus ke Indonesia, September 2024 Ignasius Jonan.

Utusan khusus itu  melangkah ke tempat peti jenazah Paus Fransiskus. Jokon Widodo  terlihat mengenakan pakaian serba hitam, peci, terlihat ikut  berdoa di depan peti jenazah Paus Fransiskus, terlihat ikut berdoa yang telah disegel.

Terlihat di sisi kiri Joko Widodo terlihat para kardinal , biarawan dan biarawati.

Peti jenazah paus Fransiskus  melalui pintu suci Basilika Santo Petrus di Vatikan. Peti itu dibawa  pengusung  yang disebut “Gentleman  of His Holiness” atau para pelayan bagi Paus Fransiskus.

Para Kardinal berjubah merah  mengikuti di belakang. Mereka berjalan sesuai dengan urutan senioritas dan mencium altar  sebelum menuju ke tempat duduk mereka.

Kardinal terakhir yang memasuki alun-alun Santo Petrus, Kardinal Giovanni Re yang memimpin jalannya Misa atau Ekaristi Kudus.

Misa berlangsung 90 menit dihadiri 224 Kardinal dan 750 uskup dan para pastor.

Sesuai dengan  wasiatnya Paus Fransikus pernah mengatakan jika ia wafat akan dimakamkan di Santa Maria Mario Maijore.

Seperti diketahui Paus Fransiskus melakukan perjalanan Apostolik ke Indonesia kemudian Papua Nugini, Dili (Timor Timur) kemudian terakhir di Singapura. Pesan kesederhanaan sangat kuat ketika berada di Indonesia. Ia tidak menginap di Hotel Mewah , tidak menggunakan mobil mewah. Selamat jalan Paus Fransiskus, selamat memasuki Jerusalem Baru. ***  

                                                                                                       Konrad R, Mangu

 

Posting Komentar

0 Komentar